Ketika mendaftar kuliah atau melamar kerja, biasanya syarat yang dibutuhkan adalah surat keterangan tes untuk buta warna. Untuk jurusan dan pekerjaan tertentu penting untuk mempunyai kemampuan yang baik untuk mengenali warna sehingga tidak bisa menerima orang yang buta warna. Oleh karena itulah penting untuk mengambil tes untuk buta warna yang bisa digunakan untuk melengkapi syarat yang dibutuhkan tersebut.
Bagi seseorang yang buta warna akan sulit untuk mengikuti pelajaran yang ada di sekolah yang berhubungan dengan warna. Begitu juga tidak mampu untuk membedakan daging mentah dan matang, hingga tidak mampu membedakan warna yang sedang menyala di lampu lalu lintas. Oleh karena itulah ketika mengalami buta warna akan tidak lolos kualifikasi untuk pekerjaan dan jurusan pendidikan tertentu, karena peranan untuk mengenali warna dengan jelas sangat penting dan dibutuhkan.
Untuk bisa mendaftar kuliah atau pekerjaan perlu untuk melengkapi tes buta warna yang telah dilakukan. Dimana untuk pengetesan tersebut bisa dilakukan di puskesmas, klinik, ataupun rumah sakit. Prosedur yang perlu dilewati untuk tes apakah buta warna atau tidak adalah:
• Tes pertama adalah tes pelat warna yaitu tes untuk buta warna parsial. Tes ini dilakukan dengan cara untuk mengarahkan agar bisa menunjukkan angka, huruf, dan gambar yang ada di titik dengan warna yang berbeda. Orang buta warna akan melihat gambaran, huruf, dan angka yang berbeda.
• Tes holmgren dan anomaloscope merupakan tes selanjutnya yang perlu untuk dilakukan. Cara ini adalah mengambil benang dengan warna yang disebutkan. Sehingga apabila bisa menunjukkan benang dengan warna yang tepat maka menunjukkan bahwa tidak buta warna. Untuk tes anomaloscope menggunakan cara menebak warna dari mikroskop anomaloscope.
Tes buta warna tersebut bisa diikuti untuk mendapatkan surat keterangan yang dibutuhkan. Di mana ketika tidak lolos tes, maka bisa untuk memilih jurusan atau pekerjaan yang berbeda. Buta warna sendiri bisa disebabkan oleh beberapa faktor mulai dari keturunan, penyakit tertentu, penuaan, efek mengonsumsi obat, hingga paparan bahan kimia. Sedangkan untuk mengatasinya bisa menggunakan kacamata buta warna, eyeborg, dan terapi gen.